January 05, 2011
Ini hari kedua sekolah setelah liburan-yang-sangat-pendek-tapi-ya-sudahlah-toh-sudah-lewat dan masih memberikan sensasi nikmatnya bangun siang di pagi hari. Tadi gw parah banget, pagi gw leha" di rumah, eh tapi pas nyampe skolah ternyata uda pada di kelas + Bu Kusuma uda di kelas!! wakk. Untung Bu Kus bae, haha. Gw kira gw dateng pagi tau ga sih. Sampe temen gw aja heran kenapa tumben banget gw datengnya siang.
Sebenernya gak ada yang menarik di hari ini, kecuali pelajaran terakhir yang biasanya cukup "membosankan", Kwn. Hari ini kita dikasi pelajaran ekstra dari Pak Parjo tentang ML, MS, dan MD. Gimana kita harus ngehargain waktu. Kalo sedetik yang lalu itu, adalah masa lalu kita.
Dan, tumben"an banget kelas gw sunyi sepi dengan diberikan dongeng di siang hari. Mengenai Raja dan Penasihat.
Singkat cerita, sang Raja suka berburu, dan tiap kali berburu selalu ngajak penasihatnya. Suatu saat, pas Raja berburu, dia kehilangan 1 jempol kakinya ga tau kenapa. Lalu si Raja nanya ke penasihatnya, "bagaimana ini? Aku kehilangan 1 jempol di salah satu kakiku."
Si penasihat memberikan jawaban agar Raja merelakannya. Raja marah dan menghukum penasihatnya dengan memasukkannya ke dalam penjara.
1 minggu berlalu, Raja berburu ke hutan. Namun, ia tidak menemukan satu buruanpun. Tidak ada binatang yang tampak. Hal ini disebabkan karena disaat si penasihat selalu mendampingi Raja berburu, penasihat telah memberi arahan pada para penduduk untuk melepas hewan ternak mereka di hutan. Dan karena saat ini Raja tidak didampingi olehnya, maka tak tampak hewan buruan di hutan itu.
Lama telah menunggu, akhirnya Raja melihat 1 hewan di hutan itu. Ia terus mengejarnya, hingga akhirnya ia sadar bahwa ia ada di tempat yang asing. Ia bertemu dengan sekelompok orang yang ingin melakukan persembahan bagi Dewa-Dewi. Dan Raja itu akan dipersembahkan oleh mereka.
Raja dibawa ke tempat mereka. Saat Raja akan dipakaikan pernak-pernik, terlihatlah bahwa salah satu jempol di kaki Raja tidak ada. Dengan kecewa mereka melepas kembali Raja, karena menganggap bahwa persembahan itu tidak sempurna.
Raja berjalan tertatih-tatih kembali ke kerajaan. Segera ia temui penasihatnya dan berkata, "benar katamu. Jika saja aku masih memiliki jempol itu, maka sekarang aku telah menjadi persembahan bagi mereka. Maaf karena telah mengurungmu."
Penasihat itu menjawab, "saya juga ingin berterima kasih kepada Baginda. Jika saja Baginda tidak mengurung saya disini selama seminggu, mungkin sayalah yang akan menjadi korban persembahan mereka."
Jadi, disini diajarkan supaya kita merelakan apa yang telah terjadi, dan berpikir bahwa setiap peristiwa yang terjadi pasti ada hikmah di dalamnya..
p.s.: dongengnya bener" ampuh! Terbukti kelas gw jadi lebih diem dibandingin sama guru yang nerangin pelajaran di depan. Yang kedengeran cuma suara bapaknya doang..wahh. Salut~
Sebenernya gak ada yang menarik di hari ini, kecuali pelajaran terakhir yang biasanya cukup "membosankan", Kwn. Hari ini kita dikasi pelajaran ekstra dari Pak Parjo tentang ML, MS, dan MD. Gimana kita harus ngehargain waktu. Kalo sedetik yang lalu itu, adalah masa lalu kita.
Dan, tumben"an banget kelas gw sunyi sepi dengan diberikan dongeng di siang hari. Mengenai Raja dan Penasihat.
Singkat cerita, sang Raja suka berburu, dan tiap kali berburu selalu ngajak penasihatnya. Suatu saat, pas Raja berburu, dia kehilangan 1 jempol kakinya ga tau kenapa. Lalu si Raja nanya ke penasihatnya, "bagaimana ini? Aku kehilangan 1 jempol di salah satu kakiku."
Si penasihat memberikan jawaban agar Raja merelakannya. Raja marah dan menghukum penasihatnya dengan memasukkannya ke dalam penjara.
1 minggu berlalu, Raja berburu ke hutan. Namun, ia tidak menemukan satu buruanpun. Tidak ada binatang yang tampak. Hal ini disebabkan karena disaat si penasihat selalu mendampingi Raja berburu, penasihat telah memberi arahan pada para penduduk untuk melepas hewan ternak mereka di hutan. Dan karena saat ini Raja tidak didampingi olehnya, maka tak tampak hewan buruan di hutan itu.
Lama telah menunggu, akhirnya Raja melihat 1 hewan di hutan itu. Ia terus mengejarnya, hingga akhirnya ia sadar bahwa ia ada di tempat yang asing. Ia bertemu dengan sekelompok orang yang ingin melakukan persembahan bagi Dewa-Dewi. Dan Raja itu akan dipersembahkan oleh mereka.
Raja dibawa ke tempat mereka. Saat Raja akan dipakaikan pernak-pernik, terlihatlah bahwa salah satu jempol di kaki Raja tidak ada. Dengan kecewa mereka melepas kembali Raja, karena menganggap bahwa persembahan itu tidak sempurna.
Raja berjalan tertatih-tatih kembali ke kerajaan. Segera ia temui penasihatnya dan berkata, "benar katamu. Jika saja aku masih memiliki jempol itu, maka sekarang aku telah menjadi persembahan bagi mereka. Maaf karena telah mengurungmu."
Penasihat itu menjawab, "saya juga ingin berterima kasih kepada Baginda. Jika saja Baginda tidak mengurung saya disini selama seminggu, mungkin sayalah yang akan menjadi korban persembahan mereka."
Jadi, disini diajarkan supaya kita merelakan apa yang telah terjadi, dan berpikir bahwa setiap peristiwa yang terjadi pasti ada hikmah di dalamnya..
p.s.: dongengnya bener" ampuh! Terbukti kelas gw jadi lebih diem dibandingin sama guru yang nerangin pelajaran di depan. Yang kedengeran cuma suara bapaknya doang..wahh. Salut~
Labels: School Life, uncategorized
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)